Bupati Buru Ramli Umasugi mengajak BUMD Nusa Gelan untuk jeli dalam melihat peluang kekayaan alam yang ada di Kabupaten Buru untuk kemudian bisa dikelola dan menjadi income untuk Pemerintah Kabupaten Buru.  Hal itu dikatakan Umasugi dalam kegiatan penandatangan perjanjian kerjasama ketel minyak kayuputih antara Pemerintah Kabupaten Buru dan BUMD Nusa Gelan di Aula Kantor Bupati Buru,  Rabu (14/3).

Untuk itu,  Bupati meminta kepada direktur Nusa Gelan Kabuaten Buru untuk serius dan tekun dalam mengelola BUMD yang batu bangkit dari mati suri selama belasan tahun itu.  Kata Bupati,  kekayaan alam jika dikelola dengan baik maka Kabupaten Buru akan lebih maju lagi. Oleh karena itu,  Pemkab Buru lebih memprioritaskan BUMD dari pada perusahan swuasta lainnya,  ucap Bupati. 

Pada kesempatan itu juga,  Umasugi sempat membuka riwayat dibentuknya BUMD Nusa gelan yakni, BUMD Nusa Gelan itu sudah dibentuk sejak lama.  Kata Bupati,  seingat saya,  Nusa gelan memiliki usia yang beda tipis dengan usia Kabupaten Buru.  Lanjutnya,  saat dibentuk,  dirinya saat itu masih menjadi anggota DPRD Kabupaten Buru dan sempat ikut membahas pembentukan BUMD Nusa Gelan.  Namun setelah terbentuk,  BUMD itu sperti mati suri dan baru bangit lagi sekarang,  tuturnya. 

Untuk itu, dirinya memberikan partisipasi baik terhadap kembalinya BUMD Nusa Gelan untuk bersama-sama dengan Pemerintag Kabupaten Buru membangun dan mengelola kekayaan alam yang ada di Kabupaten Buru. 

"Oleh karena itu,  mari kita bersama-sama membuat BUMD ini menjadi mandiri.  Potensi kita sangat banyak.  Bagaimana BUMD memposisikan diri untuk kemudian menjadi produck ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan dan mengeksplore seluruh kekayaan alam di Kabupaten Buru sesuai dengan ketentuan dan kewenangan yang ada pada BUMD itu sendiri,"imbuhnya. 

Lebih lanjut dikatakan, Ada 100 lebih ketel minyak kayuputih milik Pemerintah Kabupaten Buru yang dikontrakan ke pihak ketiga.  Kemudian karena ada berbagai saran dan pertimbangan,  kami menarik dari pihak ketiga dan memberikan kepada BUMD.  Nanti BUMD yang memiliki kewenangan untuk kerjasama dengan pihak ketiga, kata Bupati dihadapan para kepala OPD Pemkab Buru. 

"Saya berharap sungguh kepada BUMD untuk dapat memaksimalkan hasil yang ada agar komuditi minyak kayuputih yang menjadi ciri khas andalan Kabupaten Buru menjadi lebih baik lagi.  Karena tanpa kita sadari,  bisnis minyak kayuputih sedikit tergeser dan pekerja ketelpun mulai terkendala karena pola yang ada tidak cukup kuat bersaing,"kata Umasugi. 

Dirinya berharap, BUMD dapat menyelesaiakan berbagai kendala yang ada di ketel-ketel tersebut. Dijelaskan,  pola yang dianut pekerja ketel sekarang  harus dirubah. Dulu itu,  pekerja ketel turun ke rumah pada momen-moment tertentu saja dan lebih banyak menghabiskan waktu diketel untuk bekerja.  Sekarang ini,  pekerja ketel datang pagi,  pulang sore. Pola itu yang menjadi kendala banyak ketel yang tidak siap untuk bersaing.  Bahkan,  kebutuhan keluarga para pekerja ketel pun tidak banyak yang tercukupi karena pengelolaan ketel dengan pola yang salah,  sesal Bupati. 

Kata Umasugi,  Minyak kayuputih menjadi salah satu komuditas yang terus dicari.  Sementara daerah yang hanya memiliki kwualitas minyak Kayu putih terbaik itu ada di Kabupaten Buru dan kendala yang dihadapi secara teknis itu karena tidak diurus dengan baik itu tumbuhlah tumbuhan liar dan pembangunan yang sudah berubah fungsi.  Itu yang membuat minyak kayuputih semakin tergeser. 

Untuk itu kerjasama itu diharapkan dapat serius agar dapat menyelesaikan seluruh permasalahan ketel di Kabupaten Buru.  

"Buru memiliki sumber kekayaan alam yang sangat berlimpah.  Beberpa waktu lalu kita bertemu dengan KPK.  Dalam pembahasan,  bahwa,  pada suatu daerah yang ada tambang maka harus Diprioritaskan untuk BUMD Sehingga pengelolaan kekayaan alam lebih diprioritaskan kepada BUMD dan koperasi daripada perusahan swuasta, tandasnya. (HP)